BANJIR BANDANG SUMBAR: 200 Meninggal, 212 Hilang — BPBD Rilis Data Terbaru
Padang — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat merilis pembaruan data dampak bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut. Dalam keterangan resmi yang disampaikan Kalaksa BPBD Sumbar, Era Sukma Munaf, pada Kamis (4/12/2025), tercatat 16 kabupaten/kota, 50 kecamatan, dan 347 kelurahan terdampak.
Rangkaian Data Terbaru Dampak Banjir Bandang di Sumbar
Korban Jiwa dan Penduduk Terdampak:
- Total meninggal dunia: 200 jiwa
- Teridentifikasi: 174
- Belum teridentifikasi: 26
- Hilang: 212 jiwa
- Luka-luka: 111 orang
- Mengungsi: 22.445 jiwa
- Total penduduk terdampak: 141.108 jiwa
Kerusakan Rumah Warga:
- Rusak ringan: 1.305 unit
- Rusak sedang: 1.433 unit
- Rusak berat: 1.196 unit
- Terendam: 36.953 unit
- Hilang/hanyut: 598 unit
Dampak pada Pelayanan Dasar:
- Rumah ibadah: 86 unit
- Fasilitas kesehatan: 22 unit
- Kantor: 16 unit
- Sekolah: 156 unit
Kerusakan Lahan Sosial-Ekonomi:
- Sawah: 3.793 ha
- Lahan pertanian lainnya: 3.124 ha
- Kebun: 323 ha
- Kolam budidaya: 10.486 ha
Kerusakan Infrastruktur Vital:
- Jalan: 14 titik
- Jembatan: 46 unit
Taksiran total kerugian sementara:
Rp 1.297.508.486.505
Data Masih Bersifat Dinamis
BPBD Sumbar menegaskan bahwa data di atas bersifat sementara dan dapat berubah sewaktu-waktu, seiring proses pencarian, pendataan lanjutan, serta verifikasi di lapangan yang masih terus berjalan.
Himbauan BPBD untuk Warga yang Kehilangan Anggota Keluarga
Era Sukma Munaf mengimbau masyarakat yang masih kehilangan anggota keluarga akibat banjir bandang beberapa waktu lalu agar segera melakukan pengecekan ke RS Bhayangkara Padang.
Menurutnya, masih banyak jenazah yang belum teridentifikasi dan tidak memiliki identitas, sehingga pihak rumah sakit membutuhkan dukungan keluarga untuk proses pencocokan data dan identifikasi lebih lanjut.
“Kami mengharapkan kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk mendatangi RS Bhayangkara Padang. Ini penting untuk mempercepat proses identifikasi jenazah yang hingga kini belum dapat dikenali,” ujar Era Sukma Munaf.
(Ardi)



No comments