Recent comments

Breaking News

Empat Ton Gula “Hujani” Halaman Masjid Muhammadan: Serak Gulo 2025 Pecahkan Rekor Antusiasme Warga



Padang — Ribuan warga tumpah ruah memenuhi Halaman Masjid Muhammadan, Pasa Gadang, Padang Selatan, Sabtu sore 22 November 2025, ketika langit kawasan kota tua itu “berkilau” oleh semburan empat ton gula yang diserakkan dalam puncak perayaan Tradisi Serak Gulo. Tradisi suci yang berasal dari komunitas keturunan India Muslim di Padang itu kembali menegaskan keistimewaannya sebagai salah satu ritual budaya paling meriah di Kota Padang.

Tepat pukul 16.00 WIB, denting beduk dan lantunan salawat menandai dimulainya prosesi. Ketika jam menyentuh 18.00 WIB, suasana berubah penuh gegap gempita. Gula putih berhamburan dari anjungan tinggi masjid, menyimbolkan keberkahan dan semangat berbagi yang telah diwariskan turun-temurun sejak abad ke-19.

Perayaan Spektakuler, Penonton Membludak

Meski tahun ini jumlah gula yang diserakkan adalah 4 ton, masyarakat mengaku prosesi berlangsung jauh lebih megah dibanding tahun-tahun sebelumnya—bahkan setelah beredar informasi bahwa panitia pernah menyiapkan hingga 5 ton gula pada Desember 2024 dan 3 ton pada November 2025.

Kerumunan yang memadati halaman masjid, gang-gang kecil, hingga tepi jalan raya membuat kawasan Pasa Gadang berubah menjadi lautan manusia. Banyak pengunjung datang sejak pagi untuk memastikan mendapat posisi terbaik saat gula diserakkan.

“Ini bukan sekadar bagi-bagi gula. Ini energi budaya yang luar biasa,” ujar seorang warga yang telah mengikuti Serak Gulo selama 20 tahun terakhir.

Warisan Budaya yang Kian Mendunia

Serak Gulo resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada 2023, dan sejak itu gaungnya semakin meluas. Para peneliti budaya, wisatawan domestik, hingga vlogger mancanegara tampak mendokumentasikan setiap detik prosesi.

Budayawan menyebut Serak Gulo sebagai “ritus berbagi yang membentuk wajah multikultural Padang”, mengingat tradisi ini tumbuh dari perpaduan nilai-nilai Islam, budaya India Muslim, dan tradisi lokal Minangkabau.

Dukungan Penuh Pemerintah Kota

Acara kolosal ini dipelopori komunitas India Muslim Padang dan didukung secara resmi oleh Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pariwisata. Kehadiran Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, memberi pesan kuat bahwa Serak Gulo kini menjadi salah satu magnet pariwisata utama kota tua Pasa Gadang.

“Serak Gulo bukan sekadar tradisi, tetapi pintu gerbang pariwisata budaya yang mampu menarik dunia ke Padang. Pemerintah berkomitmen menjadikannya agenda unggulan,” ujar Maigus Nasir, disambut tepuk tangan warga.

Dinas Pariwisata menegaskan akan memperluas promosi dan meningkatkan fasilitas pendukung agar Serak Gulo dapat disejajarkan dengan festival budaya besar lain di Indonesia.

Dari Gula ke Pesona Kota Tua

Selain prosesi utama, perayaan tahun ini juga disertai pertunjukan musik religi India-Muslim, kuliner khas komunitas Tamil-Muslim, dan tur kawasan kota tua Pasa Gadang. Banyak pengunjung menyebut pengalaman tahun ini sebagai “paling megah dalam satu dekade terakhir”.

Saat senja turun dan aroma manis gula masih menyelimuti udara, masyarakat meninggalkan kawasan masjid dengan senyum lebar—membawa pulang bukan hanya gula, tetapi juga kebanggaan pada tradisi yang terus hidup. (AD) 

No comments