Recent comments

Breaking News

Dampak Bencana Meluas, Pemko Padang Tingkatkan Status Penanganan Darurat: 5.223 Warga Mengungsi, Kerugian Rp 202,8 Miliar



PADANG PN— Pemerintah Kota Padang kembali memperbarui laporan penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah kota, mencakup banjir, banjir bandang, longsor, serta cuaca ekstrem berkepanjangan. Data per 29 November 2025 menunjukkan bahwa eskalasi dampak bencana terus meningkat, baik dari aspek kemanusiaan maupun infrastruktur.

BPBD Kota Padang mencatat 5.223 warga harus mengungsi ke lokasi-lokasi aman. Selain itu, jumlah korban jiwa mencapai 11 orang, menjadikan kejadian ini salah satu bencana terbesar di Kota Padang dalam beberapa tahun terakhir. Estimasi kerugian infrastruktur pun tidak kecil, yakni mencapai Rp 202,8 miliar.

Kerusakan Infrastruktur di Berbagai Sektor

Laporan BPBD merinci kerusakan yang tersebar hampir merata di berbagai kecamatan. Rinciannya antara lain:

  • 62 rumah rusak ringan
  • 218 rumah rusak berat
  • 50 meter drainase rusak
  • 4 fasilitas pendidikan terdampak
  • 4 fasilitas ibadah rusak
  • 1 fasilitas pemerintahan mengalami kerusakan
  • 9 jembatan rusak atau putus
  • 7 ruas jalan mengalami kerusakan
  • 163,75 hektare sawah terdampak
  • 1 kandang sapi rusak

Kerusakan tersebut juga mengonfirmasi keberadaan 18 titik infrastruktur kritis yang kini menjadi fokus penanganan pemerintah, terutama jembatan strategis dan ruas jalan yang menjadi akses utama antarwilayah.

BPBD: Intensitas Bencana Lebih Berat dari Tahun-Tahun Sebelumnya

Kepala BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, menyampaikan bahwa skala kejadian kali ini berada di luar pola bencana rutin yang biasanya terjadi pada puncak musim hujan.

“Kerusakan yang kami temukan sangat luas dan memengaruhi berbagai sektor vital. Mulai dari jembatan, lereng jalan yang longsor, hingga permukiman yang terendam total. Sistem siaga kami harus ditingkatkan ke level tertinggi,” kata Hendri.

Ia menjelaskan bahwa penanganan pengungsi dilakukan melalui 110 Pos Tanggap Darurat yang berfungsi sebagai sentra logistik, evakuasi, dan layanan medis dasar.

“Seluruh pos beroperasi 24 jam. Kami memastikan warga tidak kekurangan logistik, air bersih, maupun bantuan kesehatan,” tambahnya.

Peringatan BMKG dan Respons Terpadu Lintas Instansi

BMKG memproyeksikan potensi cuaca ekstrem masih akan bertahan dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah mengimbau warga untuk menghindari kawasan sungai, tebing, dan titik rawan longsor, serta segera melapor ke pos terdekat jika muncul indikasi ancaman.

Sementara itu, upaya lapangan terus dilakukan oleh tim gabungan BPBD, TNI–Polri, Basarnas, Damkar, serta relawan. Kegiatan meliputi penyisiran daerah terisolasi, evakuasi warga rentan, hingga membersihkan material longsor yang memutus akses transportasi.

Pemerintah Kota Padang menegaskan bahwa penanganan darurat akan terus digerakkan secara terkoordinasi hingga kondisi wilayah kembali stabil dan tahap pemulihan dapat dimulai secara menyeluruh.

(Ad) 

No comments