Recent comments

Breaking News

Banjir Sumbar Rusak 24 Sekolah jenjang SMA/SMK/SLB, Kerugian Capai Rp120 Miliar, Siswa Terpaksa Belajar di Tenda


Padang PN– Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat kembali memukul sektor pendidikan. Dinas Pendidikan Sumbar melaporkan setidaknya 24 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB mengalami kerusakan, mulai dari bangunan utama hingga fasilitas penunjang.

Kabid Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pendidikan Sumbar, Deni Irwan, mengatakan tingkat kerusakan bervariasi di setiap daerah. Selain bangunan yang rusak, beberapa sekolah juga tidak dapat diakses karena jalan tertutup banjir dan material longsor.

“Ada bangunan sekolah yang rusak, ada juga yang sebenarnya aman. Tapi akses menuju sekolah terputus sehingga aktivitas belajar tidak bisa dilakukan,” ungkapnya.

Kerugian Ditaksir Capai Rp120 Miliar

Menurut Deni, estimasi kerugian sementara akibat kerusakan infrastruktur sekolah mencapai Rp120 miliar. Nilai ini masih bisa bertambah menunggu hasil verifikasi lengkap di lapangan.

Kerusakan meliputi:

  • Ruang kelas
  • Laboratorium
  • Perpustakaan
  • Peralatan praktik
  • Pagar dan halaman sekolah
  • Sarana pendukung lainnya

Siswa Terpaksa Belajar di Tenda

Deni Irwan mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi para siswa yang saat ini harus belajar di tenda darurat. Situasi ini menjadi semakin berat ketika hujan kembali turun.

“Kami sangat kasihan kepada siswa-siswi yang harus belajar di tenda. Kalau sudah hujan seperti hari ini, mereka tidak bisa belajar,” ujarnya.

Deni berharap Kementerian Pendidikan dapat segera menganggarkan bantuan pembangunan untuk mempercepat proses rehabilitasi.

“Semoga Kementerian Pendidikan bisa mempercepat bantuan pembangunan agar kondisi belajar kembali normal,” tambahnya.

Masuk Prioritas Rehabilitasi 2026

Dinas Pendidikan Sumbar memastikan seluruh sekolah terdampak banjir sudah masuk dalam prioritas rehabilitasi tahun 2026, yang dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Kemendikdasmen RI. Program ini diharapkan dapat memberikan pemulihan lebih cepat dan terstruktur.

Sementara itu, Disdik Sumbar bersama Pemprov, BPBD, dan pemerintah kabupaten/kota terus melakukan pendataan ulang serta peninjauan lapangan untuk menentukan langkah penanganan darurat, terutama pada sekolah-sekolah yang akses jalannya masih terputus.


ARDI

No comments